Posts

Annangguru dan Ussul, Dua hal yang Tak Terpisahkan

Image
Oleh: Farham Rahmat Dimulai dari pertanyaan, apakah Ussul masih relevan menjadi kajian disaat generasi muda yang sudah masuk era digital, apakah punya manfaat? Lalu apakah Ussul bisa menjadi jawaban terhadap permasalahan yang complex saat ini? Lalu apa yang terjadi, jika kita tidak mempelajari Ussul? Apakah memang ada konsekwnsi logis disaat kita meninggalkan praktik Ussul ini? Sebelum kita bahas Ussul, perlu kita memahami arti dari Annangguru, sebab Ussul dan Annangguru punya keterkaitan yang kuat satu sama lain. Diksi Annangguru secara leksikal dibagi menjadi dua, yaitu Annan dan Guru. Annan adalah Kelompok, jama’ah atau sebuah komunitas dan Guru adalah Pimpinan. Jadi Annangguru adalah Pimpinan sebuah kelompok.  Ananngguru dalam tinjauan antropologi dibadi dalam tiga, Pertama ada Annangguru yang sifatnya sebagai profesi, seperti Annanngguru Pammacca  (Guru Silat), Annangguru Boyang (Guru dalam hal ihwal Rumah), Annangguru Lopi (Guru tentang Perahu) dan sebagainya. Beberapa penelitian

USSUL: Bukan Sekedar Tradisi, Ia Penyaksian Ketunggalan

Image
Oleh: Farham Rahmat USSUL itu adalah do’a yang disematkan kepada perilaku. Berangkat dari definisi ini Sayyid Fadhl Al-Mahdaly mengemukakan argumentasi bahwa perilaku metabe’ oleh para Leluhur bukan hanya kepada Manusia tapi juga kepada alam. Baik itu nelayan ataupun para petani, nelayan akan memberi rasa hormat kepada laut dan meminta izin Permission . Begitupun petani kepada tumbuhan dan tanamannya. Perilaku ini melahirkan Spirit dan Identitas orang Mandar yang disebut Ussul, lalu mentradisi sampai anak cucunya. Perlu diketahui bahwa ini bisa terjadi kepada mereka yang punya faham tasawuf.  Sehingga pemahaman pappejappu di sesena Puang Allahu Ta’ala berwujud dalam pola tingkah laku secara otomatis. Pemahaman tasawuf melihat kesatuan wujud Wihdatul Wujud bukan hanya kepada kosmos alam raya, bahkan manusia dan dirinya pun berasal dari Ketunggalan itu. Sebab Kaidah Filsafat menyebutkan selain Khaliq , ya sudah pasti Makhluk . Tidak ada kemungkinan ketiga, tidak ada wujud yang lain sel

Hanya Homo Symbolicum yang Memahami USSUL

Image
  Oleh: Farham Rahmat Perbedaan antara Manusia dan Binatang dalam persepektif Antropologi terletak pada pengenalan Simbol. Manusia bisa melihat dan membaca simbol, sementara binatang bisa melihat tapi tidak mampu membaca simbol. Kehidupan manusia tidak terlepas dari dunia simbol. Semakin tinggi peradaban sebuah bangsa, semakin kuat pengenalannya terhadap Simbol. Mulai dari design rumah, pakaian, tradisi, perilaku, tata krama, sampai pada bahasa semua itu adalah simbol. Bahkan era Digital saat ini juga kita bermain simbol. Kita bisa tahu merek android dengan simbol, buka Hp disuguhkan tampilan aplikasi, itu juga simbol. Buka WhatsApp lalu memainkan jari untuk mengetik itu juga permainan simbol. Emoticon juga simbol, foto, video dan sticker juga simbol. Orang Mandar pun juga punya simbol yang unik tidak dimiliki oleh suku dan bangsa lain. Para Leluhur membuat sistem nilai pada simbol menjadi tradisi, identitas dan Spirit dalam mengarungi hidup. Sehingga kita mengenal Ussul, Putika, Pamal

Detik Kehidupan Terekam Di Semarak Ramadhan Hingga Halal Bihalal

Image
Karang taruna Sanggar Pangandaran Desa mambu menghelat kegiatan keagamaan, niat untuk menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan lomba keagamaan. Pembukaan Lomba semarak Ramadhan, Minggu 9 April hingga Minggu 16 April 2023. Menyuguhkan delapan jenis lomba seperti LCC, Adzan dan sholat, Sholawatan, Nyanyi Religi, Tilawah Al-Qur'an, Hafalan Surah pendek, Kaligrafi dan Pildacil.  Penutupan kegiatan dan penerimaan hadiah dirangkaikan dengan  Halal Bihalal Jum'at 28 April 2023. Semua rangkaian kegiatan ini dihelat di pelataran kantor desa Mambu. Dengan niat untuk kembali merekatkan tali persaudaraan dan menjaga persaudaraan. Semoga tahun yang akan datang kita bisa kembali merasakan bulan Ramadhan dan kegiatan yang lebih semarak lagi. Ketua Panitia Muhammad Muis memberikan sambutan bahwa tahun ini ialah kegiatan semarak ramadhan jilid II tentunya tak akan akan sama dari kegiatan sebelumnya karena,tahun ini tidak ada anggaran ADD yang di alokasikan dari pemerintah desa dan tentunya bany

Jejak-Jejak Ulama Nusantara, Membangun Hubungan dengan Hijaz

Image
Tradisi islam di masyarakat selalu identic dengan simbol, menariknya sistem simbol ini dipengaruhi oleh sistem nilai didalamnya. Simbol yang dimaksudkan adalah sistem Bahasa, seni kesusastraan, mitos, ilmu pengetahuan, sejarah dan sebagainya. Di sisi lain, islam mempunyai konsep tauhid sebuah konsep sentral berisi ajaran bahwa tuhan adalah pusat dari segala sesuatu, sehingga meniscayakan manusia menyembah-Nya.  Reflksi keberislaman kita di mandar selalu terfokus kepada Bukan islamnya sebagai simbol, namun sistem nilai yang menjadi praktik keberislaman. Maka tidak heran simbol keberagamaan seperti sastra di beberapa syair mandar, misalnya parrawana towaine, kalindaqdaq dan sebagainya sangat dipengaruhi sistem nilai dan konsep tauhid islam. Mitos yang berkembang di masyarakat juga selalu dikaitkan dengan simbol-simbol agama. Dalam study agama, kita mengenal doktrin dan ma’qul/rasional. Doktrin itu ada dalam kewajiban beragama, doktrin Perintah ibadah misalnya, sebagian tidak bisa dirasio