APAKAH DILAN SALAH ?
By: Widya Syam
Mahasiswi STFI SADRA
Perbincangan hangat saat ini tertuju pada Dilan, yah aktor yang banyak diidam-idamkan para wanita selain karena kegantengannya namun juga akting yang bisa dibilang profesional. Munculnya peran Dilan mampu membuat para netizen guling-guling bahkan menangis dikarenakan karakternya yang sangat puitis.
Bahkan mulai dari kalangan anak-anak sampai orang tua sekalipun banyak yang membuat parodi dan meme tentang Dilan. Sebut saja kalimat hipnotis tersebut " Jangan rindu, berat. Kamu ngga akan kuat, biar aku saja". Menjadi suatu perbincangan tersendiri mengapa film ini begitu disukai.
Dilihat dari realitas sosial, film ini mempunyai dampak yang besar bagi para penganut labilitas. Dengan film yang disajikan seperti kekerasan para oknum remaja, pemukulan terhadap guru, adanya geng motor brandalan yang sekaran dianut oleh sebagian anak zaman now dan yang paling membuat baper para penikmat film tersebut adalah gaya pacaran.
Secara umum, memang pacaran tidak luput dari kata usia bahkn anak-anak SD sekalipun sudah tahu menahu tentang pacaran dan sudah menjadi penganut pacaranialisme. Memang merupakan hal yang tidak asing lagi karena mustahil adanya budya yang konstan daam era perkembangan budaya dan peradaban seperti sekarang ini.
Namun fenomena pacaran saat ini menjadi miris dan membuat risau banyak orang. Mengapa tidak, banyak dampak negatif yang sudah ditimbulkan dengan munculnya kasus seks bebas, hamil di luar nikah dan masih banyak lagi. Yang salah disini siapa? Pacaran? Dilan?.
Banyak yang pro-kontra mengenai hal ini. Sudah selayaknya kita sebagai generasi milenial MENGKAJI mengenai tradisi pacaran ini karena banyak kawula muda saat ini sudah terjerat fenomena tersebut.
Jakarta, 12 Maret 2019
Comments
Post a Comment