GEN MEMBENTUK PERSAUDARAAN KOSMIK
(Kajian Philosopi Undeground Komunitas Utan kayu)
By: Farham Rahmat
Santri Millenial
Jum'at 1 Maret 2019 di Ruang diskusi Teater utan kayu, mengundang Komentator terbaik Richard Dawkins, yaitu DR. dr. Ryu Hassan sebagai narasumber dari rangkaian kegiatan Sains populer underground. Membedah pemikiran ilmuwan kontemporer seperti Yuval Noah Harari, Carl Sagan, Jared Diamond, Richard Dawkins, dan Stephen Hawking. Namun kali ini Membincang teori The Selfish Gene, river out of eden, and the magic of Reality, Richard Dawkins.
dr. Ryu memulai dengan pertanyaan, Apa menariknya belajar tentang makhluk hidup, atau kasarnya untuk apa belajar teori evolusi darwin ?. Rumusnya hanya satu, siapa yang kuat dia yang menang, seperti itulah adanya hukum alam. Berbeda dengan teori relativitas einstein yang bisa membelokkan waktu, atau teori mekanika kuantum Neils bohr yang hari ini melahirkan teknologi digital, dan merambat keseluruh pelosok. Namun jangan salah, coba kita perhatikan, di amerika serikat ilmu pengetahuan yang paling ditakuti, itu berkenaan dengan biologi evolusi darwinian.
Sehingga para senator amerika mengusulkan, untuk menyelematkan generasi kita, secara massal harus dengan rekayasa genetika. Begitupun dengan genosida pemusnahan manusia secara massal juga dengan gen, hanya diberikan unsur kimiawi pada kromosom, penyakit bisa berlipat ganda dan terheriditas (menurun). Begitupun dengan kebobrokan perilaku manusia, juga harus dengan gen.
Tepat bapak senator itu berkata, penyelematan dan penghancuran sebuah bangsa harus dengan cari ini.
Mengapa begitu penting, karena teori evolusi mengambil milik kita yang paling berharga yaitu jiwa, yuval noah harari menyebutnya soul. Bisa dibayangkan jika kita tidak mempunyai jiwa, sungguh kita tidak akan terbedakan dengan singkong, duren, batu, kayu dan sebagainya.
Meskipun dalam pembuktian secara genom semua benda hidup maupun benda mati di muka bumi ini adalah saudara kita. Jiwa memberikan daya hidup sehingga semua anggota tubuh kita berfungsi. Semua yang dialami oleh indra diteruskan ke otak dan tersimpan dalam memori. Jadi jika ada orang yang belum mengalami realitas lantas ada dalam memori, itu namanya halusinasi atau mengkhayal.
Contoh kecil, orang eropa tidak percaya kuntilanak, mengapa ? karena belum pernah melihat kuntilanak. Ruang memori disebut sebagai cortex itu memberikan pemahaman kepada kita akan realitas. Atau orang indian yang belum pernah melihat kapal besar dari spanyol, kemudian mereka mencatat bahwa kapal tersebut, turun dari langit.
Lebih dahsyat lagi, kita sama memiliki jiwa, namun respon realitas masing masing manusia berbeda, bahkan melihat satu realitas yang sama pun. Warna merah, yang saya lihat pasti berbeda warna merah yang anda lihat, meskipun sepakat bahwa itu warna merah. Itulah mengapa ada yang tidak suka warna merah ada yang suka warna merah. Itu karena kekuatan jiwa yang kita miliki.
Binatang diciptakan untuk saling makan, dari itu bergulir saling bergantian proses kematian dan kelahiran. Begitulah teori evolusi bekerja. Dari rentetan makhluk hidup yang saling berkaitan itu,sangat potensi ada missing link (sesuatu yang hilang). Justru finding link namanya (sesuatu yang ditemukan). Karena semua rentetan itu tidak menghilang melainkan kita saja yang kita tidak tahu.
Dari rentetan biologis ini, saling memakan adalah sifat alamiah makhluk hidup. Memakan binatang lain artinya untuk mempertahankan keberlangsungan hidup, dan secara moral akhlaki tidak berlaku bagi hukum alam ini. Predator lain, tidak ingin memakan binatang lain karena kasihan, atau nenek moyangnya pernah saling mencintai.
Atau ada orang yang tidak ingin makan ikan lele, karena dipercaya sebagai nenek moyang mereka. Agama hindu tidak ingin makan sapi karena dianggap tuhan mereka. Di kalimantan ada sebagian warga bangga menyebut dirinya keturunan buaya.
Jadi, Ingin saya sampaikan bahwa dalam pengetahuan ilmiah itu tidak berlaku hukum moral. Contoh kecil, 2+2= 4. Kita menjawab 4 bukan karena faktor kejujuran, nah memang jawaban ilmiahnya 4. Makanya aneh, ketika guru bertanya kepada siswanya “2+2 berapa anak anak... jawab dengan jujur ya ?”. dalam dunia keilmiahan tidak ada tendensi moral sama sekali.
Saling makan satu sama lain, berpengaruh pada sel tubuh. Artinya salah ketika kita menyebut bahwa manusia itu individu (in divided) tidak terbagi, karena, sel kita ditemani 23 bakteri yang berasal dari luar. Lebih banyak bakteri bukan berasal dari diri kita, ketimbang sel dalam diri sendiri. Sel kita tidak berbuat apa apa jika tidak dibantu oleh bakteri yang lain.
Jadi manusia menurut Yuval Noah Harari dia yang bekerja berkelompok. Setiap organ tubuh bekerja sesuai dengan fungsinya, bahkan pada milyaran sel juga mempunyai tugas berbeda. Otak hanya membutuhkan glukosa dan oksigen, jika tidak, maka otak akan mati, memori akan menghilang. Rasanya seperti baru lahir.
Salah satu karakter asli dari jiwa adalah kebohongan. Kita bisa berpolitik, berekonomi, bersosial, belajar mengajar, berorganisasi, bercorporate dan sebagainya semuanya dilandasi dengan kebohongan. Dalam spesies homo sapiens yang mempunyai gen, dalam gen terdapat kromosom, yaitu adalah buku atau catatan catatan berisi tentang 23 BAB yang saling berpasangan. Kromosom pertama bercerita tentang kehidupan. Gen akan menceritakan kisah kita sepanjang adanya makhluk pertama sampai sekarang. Dari mana kita dan spesies apa kita, serta dari turunan mana kita.
Kromosom 23 bab berpasangan, tiap tiap KROMOSOM mempunyai cerita yang berbeda beda, tiap cerita tersusun dari paragraf yang disebut EKSON serta INTRON setiap jedah, tiap paragraf tersusun dari kata yang disebut KODON, setiap kata itu tersusun dari huruf huruf disebut dengan BASA, huruf pembentuk gen itu hanya ada empat yaitu, A, C, G dan T. Seluruh makhluk mati dan makhluk hidup di semesta ini, mempunyai cerita masing masing dan tersusun dari empat huruf itu. Manusia, Sayur kol, daging anjing, unta, gajah, ayam, besi, kapas, kayu semuanya bercerita dengan karakteristik masing masing sesuai dengan pembentuk.
Bukti bahwa semua kita bersaudara, bukan hanya sesama manusia, melainkan juga makhluk hidup lain dan benda mati. Buktinya adalah Persaudaraan kita diikat oleh gen, yang mula-mula berasal dari makhluk pertama yaitu LUCA semacam bakteri, ada juga yang menyebutnya protozoa, inilah yang menurunkan gen dan melahirkan makhluk selanjutnya.
Setiap gen dipengaruhi oleh sel bakteri yang lain melalui proses interaksi dengan hewan, tumbuhan dan benda lain, ada oil oil yang saling mempengaruhi. Dalam arti kata, ketika kita makan, apa yang kita makan ada kemiripan sel didalamnya sehingga itu alasan mengapa bisa senyawa dan melanjutkan hidup lagi. Seandainya tidak ada kemiripan sel bakteri, maka dia akan menjadi racun yang mematikan.
Nenek moyang kita waktu zaman purbakala dinosaurus, mirip tikus tapi bukan tikus. Kalau kita runut terus keatas sampai keatas lebih tinggi kita akan bertemu pada titik nenek moyang yang sama. Bentukan keluarga sampai hari ini merupakan fiksi belaka, hanya bersifat kesepakatan saja, tidak ada yang bisa menjamin secara genetik kalau yang lahir dari rahim istri kita adalah anak kita, atau anak yang sebenarnya secara sempurna.
Kesepakatan inilah yang kita buat, sehingga keluarga diikat oleh masyarakat, masyarakat diikat oleh suku, suku diikat oleh bangsa dan bangsa diikat oleh negara, ada yang nakal mengatakan negara diikat oleh uang. Jiwa manusia pandai membuat fiksi dan kebohongan. Namun dengan fiksi dan kebohongan itulah kita bisa berinteraksi dengan manusia lainnya. Yuval Noah Harari menjelaskan, selanjutnya pada tulisan berikutnya.
Jakarta, 20 Maret 2019
By: Farham Rahmat
Santri Millenial
Jum'at 1 Maret 2019 di Ruang diskusi Teater utan kayu, mengundang Komentator terbaik Richard Dawkins, yaitu DR. dr. Ryu Hassan sebagai narasumber dari rangkaian kegiatan Sains populer underground. Membedah pemikiran ilmuwan kontemporer seperti Yuval Noah Harari, Carl Sagan, Jared Diamond, Richard Dawkins, dan Stephen Hawking. Namun kali ini Membincang teori The Selfish Gene, river out of eden, and the magic of Reality, Richard Dawkins.
dr. Ryu memulai dengan pertanyaan, Apa menariknya belajar tentang makhluk hidup, atau kasarnya untuk apa belajar teori evolusi darwin ?. Rumusnya hanya satu, siapa yang kuat dia yang menang, seperti itulah adanya hukum alam. Berbeda dengan teori relativitas einstein yang bisa membelokkan waktu, atau teori mekanika kuantum Neils bohr yang hari ini melahirkan teknologi digital, dan merambat keseluruh pelosok. Namun jangan salah, coba kita perhatikan, di amerika serikat ilmu pengetahuan yang paling ditakuti, itu berkenaan dengan biologi evolusi darwinian.
Sehingga para senator amerika mengusulkan, untuk menyelematkan generasi kita, secara massal harus dengan rekayasa genetika. Begitupun dengan genosida pemusnahan manusia secara massal juga dengan gen, hanya diberikan unsur kimiawi pada kromosom, penyakit bisa berlipat ganda dan terheriditas (menurun). Begitupun dengan kebobrokan perilaku manusia, juga harus dengan gen.
Tepat bapak senator itu berkata, penyelematan dan penghancuran sebuah bangsa harus dengan cari ini.
Mengapa begitu penting, karena teori evolusi mengambil milik kita yang paling berharga yaitu jiwa, yuval noah harari menyebutnya soul. Bisa dibayangkan jika kita tidak mempunyai jiwa, sungguh kita tidak akan terbedakan dengan singkong, duren, batu, kayu dan sebagainya.
Meskipun dalam pembuktian secara genom semua benda hidup maupun benda mati di muka bumi ini adalah saudara kita. Jiwa memberikan daya hidup sehingga semua anggota tubuh kita berfungsi. Semua yang dialami oleh indra diteruskan ke otak dan tersimpan dalam memori. Jadi jika ada orang yang belum mengalami realitas lantas ada dalam memori, itu namanya halusinasi atau mengkhayal.
Contoh kecil, orang eropa tidak percaya kuntilanak, mengapa ? karena belum pernah melihat kuntilanak. Ruang memori disebut sebagai cortex itu memberikan pemahaman kepada kita akan realitas. Atau orang indian yang belum pernah melihat kapal besar dari spanyol, kemudian mereka mencatat bahwa kapal tersebut, turun dari langit.
Lebih dahsyat lagi, kita sama memiliki jiwa, namun respon realitas masing masing manusia berbeda, bahkan melihat satu realitas yang sama pun. Warna merah, yang saya lihat pasti berbeda warna merah yang anda lihat, meskipun sepakat bahwa itu warna merah. Itulah mengapa ada yang tidak suka warna merah ada yang suka warna merah. Itu karena kekuatan jiwa yang kita miliki.
Binatang diciptakan untuk saling makan, dari itu bergulir saling bergantian proses kematian dan kelahiran. Begitulah teori evolusi bekerja. Dari rentetan makhluk hidup yang saling berkaitan itu,sangat potensi ada missing link (sesuatu yang hilang). Justru finding link namanya (sesuatu yang ditemukan). Karena semua rentetan itu tidak menghilang melainkan kita saja yang kita tidak tahu.
Dari rentetan biologis ini, saling memakan adalah sifat alamiah makhluk hidup. Memakan binatang lain artinya untuk mempertahankan keberlangsungan hidup, dan secara moral akhlaki tidak berlaku bagi hukum alam ini. Predator lain, tidak ingin memakan binatang lain karena kasihan, atau nenek moyangnya pernah saling mencintai.
Atau ada orang yang tidak ingin makan ikan lele, karena dipercaya sebagai nenek moyang mereka. Agama hindu tidak ingin makan sapi karena dianggap tuhan mereka. Di kalimantan ada sebagian warga bangga menyebut dirinya keturunan buaya.
Jadi, Ingin saya sampaikan bahwa dalam pengetahuan ilmiah itu tidak berlaku hukum moral. Contoh kecil, 2+2= 4. Kita menjawab 4 bukan karena faktor kejujuran, nah memang jawaban ilmiahnya 4. Makanya aneh, ketika guru bertanya kepada siswanya “2+2 berapa anak anak... jawab dengan jujur ya ?”. dalam dunia keilmiahan tidak ada tendensi moral sama sekali.
Saling makan satu sama lain, berpengaruh pada sel tubuh. Artinya salah ketika kita menyebut bahwa manusia itu individu (in divided) tidak terbagi, karena, sel kita ditemani 23 bakteri yang berasal dari luar. Lebih banyak bakteri bukan berasal dari diri kita, ketimbang sel dalam diri sendiri. Sel kita tidak berbuat apa apa jika tidak dibantu oleh bakteri yang lain.
Jadi manusia menurut Yuval Noah Harari dia yang bekerja berkelompok. Setiap organ tubuh bekerja sesuai dengan fungsinya, bahkan pada milyaran sel juga mempunyai tugas berbeda. Otak hanya membutuhkan glukosa dan oksigen, jika tidak, maka otak akan mati, memori akan menghilang. Rasanya seperti baru lahir.
Salah satu karakter asli dari jiwa adalah kebohongan. Kita bisa berpolitik, berekonomi, bersosial, belajar mengajar, berorganisasi, bercorporate dan sebagainya semuanya dilandasi dengan kebohongan. Dalam spesies homo sapiens yang mempunyai gen, dalam gen terdapat kromosom, yaitu adalah buku atau catatan catatan berisi tentang 23 BAB yang saling berpasangan. Kromosom pertama bercerita tentang kehidupan. Gen akan menceritakan kisah kita sepanjang adanya makhluk pertama sampai sekarang. Dari mana kita dan spesies apa kita, serta dari turunan mana kita.
Kromosom 23 bab berpasangan, tiap tiap KROMOSOM mempunyai cerita yang berbeda beda, tiap cerita tersusun dari paragraf yang disebut EKSON serta INTRON setiap jedah, tiap paragraf tersusun dari kata yang disebut KODON, setiap kata itu tersusun dari huruf huruf disebut dengan BASA, huruf pembentuk gen itu hanya ada empat yaitu, A, C, G dan T. Seluruh makhluk mati dan makhluk hidup di semesta ini, mempunyai cerita masing masing dan tersusun dari empat huruf itu. Manusia, Sayur kol, daging anjing, unta, gajah, ayam, besi, kapas, kayu semuanya bercerita dengan karakteristik masing masing sesuai dengan pembentuk.
Bukti bahwa semua kita bersaudara, bukan hanya sesama manusia, melainkan juga makhluk hidup lain dan benda mati. Buktinya adalah Persaudaraan kita diikat oleh gen, yang mula-mula berasal dari makhluk pertama yaitu LUCA semacam bakteri, ada juga yang menyebutnya protozoa, inilah yang menurunkan gen dan melahirkan makhluk selanjutnya.
Setiap gen dipengaruhi oleh sel bakteri yang lain melalui proses interaksi dengan hewan, tumbuhan dan benda lain, ada oil oil yang saling mempengaruhi. Dalam arti kata, ketika kita makan, apa yang kita makan ada kemiripan sel didalamnya sehingga itu alasan mengapa bisa senyawa dan melanjutkan hidup lagi. Seandainya tidak ada kemiripan sel bakteri, maka dia akan menjadi racun yang mematikan.
Nenek moyang kita waktu zaman purbakala dinosaurus, mirip tikus tapi bukan tikus. Kalau kita runut terus keatas sampai keatas lebih tinggi kita akan bertemu pada titik nenek moyang yang sama. Bentukan keluarga sampai hari ini merupakan fiksi belaka, hanya bersifat kesepakatan saja, tidak ada yang bisa menjamin secara genetik kalau yang lahir dari rahim istri kita adalah anak kita, atau anak yang sebenarnya secara sempurna.
Kesepakatan inilah yang kita buat, sehingga keluarga diikat oleh masyarakat, masyarakat diikat oleh suku, suku diikat oleh bangsa dan bangsa diikat oleh negara, ada yang nakal mengatakan negara diikat oleh uang. Jiwa manusia pandai membuat fiksi dan kebohongan. Namun dengan fiksi dan kebohongan itulah kita bisa berinteraksi dengan manusia lainnya. Yuval Noah Harari menjelaskan, selanjutnya pada tulisan berikutnya.
Jakarta, 20 Maret 2019
Mantap lanjutkan
ReplyDeleteTerima kasih
DeleteMantaff tulisannya...
ReplyDelete