BUKAN SEKEDAR FESTIVAL, KUDA ADALAH SIMBOL PERCEPATAN
(Sumber Photo: Kadek Si bungsu Simpang M)
Festival Sayyang Pattuqdu sudah digelar oleh Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, sebagai warganya, saya patut memberi apresiasi, berhasil mengundang riak masyarakat yang juga turut memeriahkan. Senin, 23 Mei 2022 di Stadion HS. Mengga Sport Center, begitu jelita perempuan Mandar mulai bermunculan dan messawe di sayyang.
Saya tidak ingin terlalu mengomentari perihal festival nya. Izinkan saya membahas tentang Kuda dan Filosofi nya. Tidak dapat disangkal bahwa kuda termasuk salah satu hewan yang populer, banyak kita temui di beberapa negara. Dikutip dari media IDN Time ada 7 jenis kuda yang populer. Kuda Arab, Kuda Thorough Bred banyak di Amerika Utara, Kuda Morgan, Kuda Kuartal Amerika, Kuda Appalosa di Spanyol, kuda Clydesdale di skotlandia dan kuda Poni Shetland. Jenis kuda di Mandar juga punya ciri khas sendiri.
Perannya yang banyak serta membawa manfaat bagi manusia. Pacuan kuda, Kuda Jumping, Transportasi Kavaleri militer, kuda perang, kalau di Mandar jadi patteke (Mengangkut barang berat) jadi bendi (Dokar), bahkan jadi kuda menari (Sayyang Pattuqdu) di Festival Show seperti acara atau ritual keagamaan maupun tradisi di mandar.
Tahukah teman? Bahwa kuda juga sangat spesial dalam Al-Qur'an. Beberapa hewan yang disebut dalam Qur'an seperti Burung, juga ada Ikan (Al-Anbiya:78), Laba-laba ( Al-Ankabut: 41), lebah (An-Nahl), sapi (Al-Baqarah), semut (An-Naml), unta (Al-Ghasiyah), lalat (Al-Hajj:33), nyamuk (Al-Baqarah:26), anjing (Al-Araf:176), keledai (Al-Jum'ah:5), rayap (An-Naml), burung gagak (Almaidah:32) tentunya masih banyak lagi.
Diksi Kuda dalam bahasa Arab adalah Hishoonun juga menjadi Sayyarotun karena sudah menjadi kendaraan. Namun dalam surah Al-Adiyah ada filosofi yang diletakkan untuk lebih berpacu lagi menantang peradaban. Dan ini adalah ajaran Islam, menempatkan kuda di posisi tertentu, yaitu dengan kecepatan.
Saya kutip dari Surah Al-Adiyat yang bicara tentang kuda perang yang berlari kencang terengah-engah. Jika hanya diperhatikan sepintas, surah ini membicarakan peperangan. Padahal jika ditelisik lebih dalam ia menyampaikan pesan peradaban. Ini ayat adalah inti penyebaran Islam yang begitu cepat. Ke Eropa, afrika, asia bahkan Amerika. Uniknya, ada kepercayaan mistis di eropa, seperti irlandia dan Eropa Barat. Setiap rumah disana menjadikan tapal kuda sabagai simbol keberuntungan, dan itu digantung di pintu rumah. Mungkin kalau kita di Mandar itu Ussul.
Lengkungan tapal kuda juga digunakan pada Masjid Agung Damaskus yang dibangun antara 706 dan 715 M. Dalam Islam, tapal kuda adalah simbol kesucian. Lengkungan tapal kuda ini pertama kali dipakai di Eropa pada Masjid Agung Cordoba. Pembangunannya dimulai pada 756 M dan berlangsung sampai 40 tahun. Jenis lengkungan ini kemudian menyebar ke Mozarab, Kristen Spanyol di Andalusia.
Menariknya, desain ini juga bisa ditemukan pada bangunan Beatus of Lebana. Ini adalah tempat ibadah luas yang dibangun bergaya Moor dengan lengkungan tapal kuda yang dibangun biksu dari Cordoba. Bahkan Masjid Madinah pun, designya seperti tapal kuda. Lalu apa artinya? Ternyata Tapal kuda adalah simbol kecepatan. Nabi ingin memberi pesan bahwa Islam harus lebih cepat dari peradaban lainnya.
Kenapa Eropa, china, Jepang, Amerika maju, karena disana orang semua serba cepat. Bahkan jalannya pun cepat seperti Nabi. Kalau ada orang jalan, tumitnya dulu menyentuh tanah, berarti dia malas. Nabi itu kalau jalan, seperti menuruni bukit-bukit, cepat. Kalau mau maju harus cepat dengan kecepatan. Jangan lambat jalannya. Seperti orang telat ketawa ketika ada lucu lucuan, kan gak lucu jadinya. Jadi, orang yang cepat jalannya adalah dia yang mengikuti Sunnah Nabi.
Semoga dari Festival Sayyang Pattuqdu menjadi warisan budaya yang cepat juga, Pemerintah nya cepat serta masyarakatnya yang serba cepat. Cepat menyelesaikan persoalan, cepat mensejahterakan warganya, cepat mengurus administrasi, cepat memahami pelajaran jika ia pelajar, cepat jaringan nya tidak loading, cepat menerima perubahan, cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, cepat menangkap peluang, cepat menghindari masalah, cepat dalam segala hal.
Saatnya kita melakukan lompatan Leverage bukan hanya average, Percepatan bukan hanya kecepatan. Kalau tidak mau tertinggal, ya harus cepat. kata Jusuf Kalla "LEBIH CEPAT LEBIH BAIK"
(Penggalan dari Hikmah Maulid Annangguru Dr. Muhammad Zain, di Tgl 07 November 2021 dan berbagai Sumber)
WALLAHU A'LAM
Surabaya, 25 Mei 2022
Comments
Post a Comment